KONSEP DAN CONTOH
PENGEMBANGAN
SILABUS DAN MODEL
PEMBELAJARAN DI TK/RA
1. Pengertian
Silabus merupakan seperangkat rencana dan
pengaturan kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil
belajar. Silabus harus disusun secara sistematis dan berisikan
komponen-komponen yang saling berkaitan untuk memenuhi target pencapaian
Kompetensi Dasar.
Silabus pembelajaran di TK dituangkan dalam bentuk
perencanaan
semester, perencanaan mingguan dan perencanaan harian.
2. Pengembangan Silabus
a. Perencanaan
Semester
Perencanaan semester merupakan program
pembelajaran yang dipetakan berisi jaringan tema, bidang pengembangan,
kompetensi dasar, hasil belajar, dan indikator yang ditata secara urut dan
sistematis, alokasi waktu yang diperlukan untuk setiap jaringan tema, dan
sebarannya ke dalam semester 1 dan 2.
Langkah-langkah
pengembangan program semester, sebagai berikut:
· Mempelajari dokumen Kurikulum, yakni dan standar perkembangan dasar.
· Menentukan tema yang dapat mempersatukan
kompetensi-kompetensi tersebut untuk setiap kelompok dalam satu semester.
· Membuat “Matriks Hubungan Kompetensi Dasar
dengan Tema”. Dalam langkah ini yang harus dilakukan adalah memasukkan hasil
belajar dan/atau indikator ke dalam jaringan tema.
· Menetapkan pemetaan jaringan tema dengan
memperhatikan keleluasaan cakupan pembahasan tema dan sub-sub tema serta minggu
efektif sekolah, sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan.
Berikut ini disajikan contoh
tema dan alokasi waktu
Tema Semester 1
NO.
|
Tema
|
Perkiraan Waktu*
|
1
|
Diri Sendiri
|
3 minggu
|
2
|
Lingkunganku
|
4 minggu
|
3
|
Kebutuhanku
|
4 minggu
|
4
|
Binatang
|
3 minggu
|
5
|
Tanaman
|
3 minggu
|
JUMLAH
|
17 minggu
|
Tema Semester 2
No.
|
Tema
|
Alokasi Waktu
|
1
|
Rekreasi
|
4
minggu
|
2
|
Pekerjaan
|
3
minggu
|
3
|
Air, udara, dan
api
|
2 minggu
|
4
|
Alat komunikasi
|
2 minggu
|
5
|
Tanah airku
|
3 minggu
|
6
|
Alam semesta
|
3 minggu
|
JUMLAH
|
17 minggu
|
Catatan:
Antara minggu ke-8 dan ke-9 pada semester I dan II diadakan kegiatan tengah
semester selama 4 hari, misalnya kegiatan pekan olah raga dan seni (Porseni),
karyawisata/rekreasi, lomba kreatifitas, bazaar, dan kegiatan lainnya.
Kegiatan tengah semester ini dimaksudkan untuk mengembangkan bakat,
kepribadian, prestasi dan kreatifitas peserta didik dalam rangka pengembangan
pendidikan anak seutuhnya.
Contoh perencanaan semester dapat dilihat pada lampiran 1a dan 1b.
B. Perencanaan Mingguan
Perencanaan mingguan disusun dalam bentuk satuan
kegiatan mingguan (SKM). SKM merupakan penjabaran dari perencanaan semester
yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah
direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan
subtema.
Perencanaan mingguan dapat disusun dalam bentuk,
antara lain satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran kelompok dan
satuan kegiatan mingguan (SKM) model pembelajaran berdasar minat.
1. SKM model pembelajaran
kelompok
a. Komponen SKM model pembelajaran kelompok
adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model
pembelajaran kelompok adalah sebagai berikut:
·
Menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
Membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
Menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan pada bidang pengembangan dalam program semester.
Contoh SKM model pembelajaran
kelompok dapat dilihat pada lampiran 2a dan 2b.
2. SKM model pembelajaran
dengan sudut kegiatan
a. Komponen SKM model pembelajaran dengan
sudut adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah pengembangan SKM model
pembelajaran dengan sudut kegiatan adalah sebagai berikut:
·
menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan
sudut kegiatan dapat dilihat pada lampiran 3a dan 3b.
3. SKM model pembelajaran
dengan area
a.
Komponen SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
·
Tema
dan sub tema.
·
Alokasi
waktu.
·
Aspek pengembangan.
·
Kegiatan
per aspek pengembangan.
b. Langkah-langkah
pengembangan SKM model pembelajaran dengan area adalah sebagai berikut:
·
menjabarkan
tema dan merinci subtema.
·
membuat
matrik hubungan antara tema, subtema dengan kegiatan.
·
menjabarkan
indikator menjadi kegiatan-kegiatan dan dimasukkan dalam area
Contoh SKM model pembelajaran dengan
area dapat dilihat pada lampiran 4a dan 4b.
B. Perencanaan Harian
Perencanaan harian disusun
dalam bentuk satuan kegiatan harian (SKH). SKH merupakan penjabaran dari satuan
kegiatan mingguan (SKM). SKH memuat kegiatan-kegiatan pembelajaran, baik yang
dilaksanakan secara individual, kelompok, maupun klasikal dalam satu hari. SKH
terdiri atas kegiatan awal, kegiatan inti,
istirahat/makan, dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal merupakan kegiatan untuk pemanasan dan
dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat dilakukan antara lain,
misalnya berdoa/mengucap salam, membicarakan tema atau subtema, dan sebagainya.
Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dapat
mengaktifkan perhatian, kemampuan, sosial dan emosional anak. Kegiatan ini
dapat dicapai melalui kegiatan yang memberi kesempatan kepada anak untuk
bereksplorasi dan bereksperimen sehingga dapat memunculkan inisiatif,
kemandirian dan kreativitas anak, serta kegiatan yang dapat meningkatkan
pengertian-pengertian, konsentrasi dan mengembangkan kebiasaan bekerja yang
baik. Kegiatan inti merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara individual/
kelompok.
Istirahat/Makan merupakan
kegiatan yang digunakan untuk mengisi
kemampuan anak yang berkaitan dengan makan, misalnya mengenalkan kesehatan,
makanan yang bergizi, tata tertib makan yang diawali dengan cuci tangan
kemudian makan dan berdoa sebelum dan sesudah makan. Setelah kegiatan makan selesai, anak melakukan
kegiatan bermain dengan alat permainan
di luar kelas dengan maksud untuk mengembangkan motorik kasar anak dan
bersosialisasi. Kegiatan ini disesuaikan dengan kemauan anak, anak makan
kemudian bermain atau sebaliknya anak bermain terlebih dahulu kemudian makan.
Kegiatan akhir merupakan kegiatan penenangan yang
dilaksanakan secara klasikal. Kegiatan yang dapat diberikan pada kegiatan
akhir, misalnya membacakan cerita dari buku, mendramatisasikan suatu cerita,
mendiskusikan tentang kegiatan satu hari atau menginformasikan kegiatan esok
hari, menyanyi, berdoa, dan sebagainya.
Satuan kegiatan harian (SKH)
dapat disusun dalam bentuk, antara lain SKH model pembelajaran kelompok, SKH
pembelajaran berdasarkan minat dengan sudut kegiatan, dan SKH pembelajaran
berdasarkan minat dengan area.
1. SKH model pembelajaran kelompok
a.Komponen SKH model pembelajaran
kelompok sebagai berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Penilaian
perkembangan peserta didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH model pembelajaran kelompok adalah
sebagai berikut:
·
Memilih
kegiatan yang sesuai dalam SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan
indikator dalam SKH diberi keterangan bidang pengembangan.
·
Merumuskan
kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator yang dipilih dalam SKH.
·
Memilah
kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program
yang direncanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memilih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian indikator.
Contoh SKH model pembelajaran kelompok
dapat dilihat pada lampiran 5a dan 5b.
2. SKH model pembelajaran dengan
sudut kegiatan
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan sudut kegiatan sebagai
berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Alat
dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan sudut sebagai berikut:
·
Memilih
dan menata kegiatan ke dalam SKH.
·
Memilah
kegiatan ke dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
·
Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan
dilaksanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memilih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau
indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan sudut
dapat dilihat pada lampiran 6a dan 6b.
3. SKH model pembelajaran dengan
area
a. Komponen SKH model pembelajaran dengan area sebagai berikut:
·
Hari,
tanggal, waktu.
·
Indikator.
·
Kegiatan
pembelajaran.
·
Alat/sumber
belajar.
·
Alat
dan hasil penilaian perkembangan anak didik.
b. Langkah-langkah penyusunan SKH dengan area sebagai berikut:
·
Memilih
kegiatan yang sesuai dengan SKM untuk dimasukkan ke dalam SKH. Penulisan Indikator dalam SKH diberi
keterangan bidang pengembangan.
·
Merumuskan kegiatan yang sesuai untuk mencapai indikator
yang dipilih dalam SKH.
·
Pada
kegiatan inti, kegiatan pembelajarn disesuaikan dengan minat (area) yang akan
dilaksanakan.
·
Memilih
kegiatan dalam kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan
inti, kegiatan pembeajaran dibagi ke dalam kelompok sesuai program yang
direncanakan.
·
Memilih
metode yang sesuai dengan kegiatan yang dipilih.
·
Memiih
alat/sumber belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.
·
Memilih
dan menyusun alat penilaian yang dapat mengukur ketercapaian hasil belajar atau
indikator.
Contoh SKH model pembelajaran dengan area
dapat dilihat pada lampiran 7a dan 7b.
Selain ketiga model pembelajaran di atas, guru
dapat mengembangkan model SKM dan SKH lain sesuai dengan kemampuan TK
masing-masing.