.: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.

Jumat, 04 Oktober 2013

47 Sekolah Menengah Kejuruan Ikuti Expo Produk SMK se Kab.Blora di Cepu

LIHAT PAMERAN : Rombongan anak-anak SMP dan SMA sederajat tampak keluar masuk area stand pameran (expo) produk SMK se Kab.Blora siang tadi di Lapangan Tuk Buntung Cepu. (foto : rs-infoblora)
BLORA. Selam dua hari, tanggal 1 - 2 Oktober 2013 Pemkab.Blora melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) menggelar Pameran Expo Produk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) se Kabupaten Blora yang berlokasi di Lapangan Tuk Buntung Kecamatan Cepu.

Meskipun stand pameran telah siap dan dibuka sejak pagi, namun pembukaan pameran baru  dilakukan Selasa sore (1/10) sekitar pukul 15.00 WIB. Pembukaan diawali dengan sambutan ketua panitia, dalam hal ini Kepala Dindikpora Blora, Ahmad Wardoyo.

Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa pameran ini diikuti oleh 47 SMK baik negeri maupun swasta se Kabupaten Blora dengan menampilkan produk - produk unggulan dari setiap sekolah.

"Perkembangan SMK di Kabupaten Blora beberapa tahun terakhir ini cukup baik, bahkan pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyak berdirinya SMK swasta di Blora. Secara keseluruhan di Kabupaten Blora terdapat 51 SMK yang terdiri dari 4 SMK berstatus negeri dan 47 SMK berstatus swasta. Ini membuktikan tingginya peran swasta (masyarakat-red) dalam memajukan pendidikan kejuruan di Kabupaten Blora," kata Wardoyo.

Wakil Bupati Blora, H.Abu Nafi SH menekan tombol peresmian deklarasi Blora sebagai Kabupaten Vokasi bersamaan dengan pembukaan Expo Produk SMK di Lapangan Tuk Buntung Cepu sore tadi (1/10). [ foto : rs-infoblora ]
Kabupaten Vokasi
Selain ajang pameran produk-produk unggulan SMK se Kabupaten Blora. Sore tadi juga dideklarasikan bahwa Blora merupakan Kabupaten Vokasi. Deklarasi dibacakan langsung dan diresmikan oleh Wakil Bupati Blora, H.Abu Nafi, SH.

Pencanangan atau deklarasi Blora sebagai Kabupaten Vokasi adalah menindaklanjuti tentang penetapan Provinsi Jawa Tengah sebagai provinsi vokasi yang dilakukan pada 12 April 2008 lalu. Sampai tahun 2013 ini di Jawa Tengah sudah ada 26 kabupaten/kota yang mendeklarasikan sebagai kabupaten/kota vokasi.

Dengan deklarasi Blora sebagai kabupaten vokasi, harapannya semoga SMK sebagai lembaga pendidikan yang mencetak generasi siap kerja bisa semakin meningkatkan manajemen mutu dan kualitas, bukan hanya kuantitasnya yang bertambah, serta mempermudah akses lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi pengangguran dan utamanya mendorong sektor wirausaha. (rs-infoblora 1/10/2013)

Warga Ds.Sumber Kec.Kradenan Tolak Eksploitasi Air Bawah Tanah Untuk PPGJ

Protes warga Ds.Sumber yang dipasang di pohon pinggir jalan Kutukan-Menden.
(foto : rs-infoblora)
BLORA. Setelah melakukan aksi demo besar di desanya, puluhan warga Desa Sumber, Kecamatan Keradenan, Blora, Selasa (1/10) menggeruduk masuk kota untuk berunjuk rasa di depan kantor Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Blora. Pengunjuk rasa itu mengatas namakan Elemen Serikat Petani dan LSM Gerakan Rakyat Menggugat (Geram).

Dalam aksinya, mereka memulai unjuk rasa dari kantor DPRD. Mereka jengkel karena tidak ada wakil rakyat yang menemui, lantas menggelar aksi di depan kantor ESDM Blora, menuntut agar pengeboran air bawah tanah di desanya, untuk Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) yang dilakukan PT Pertamina, segera dihentikan.

Menurut wakil petani Desa Sumber, Sukirno, bahwa warga tidak ingin di desanya dijadikan obyek eksploitasi air bawah tanah. "Hidup kami dari bertani, kami kekurangan air untuk mengairi tanaman di sawah, maka eksploitasi air bawah tanah dengan tegas kami tolak," tandasnya.

Dalam aksi itu, Kepala ESDM Setyo Edy mengatakan, sejauh ini prosedur Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) yang dilakukan PT Pertamina, yakni BUMN tersebut telah menepati prosedur yang berlaku.

Masuk CAT

Tidak hanya itu, lanjut Edy, PPGJ-PT Pertamina telah mengantongi surat persetujuan dari ESDM Blora, jadi semuanya sudah prosedural. "Jadi Pemkab tidak dapat menolak, karena mereka sudah memenuhi prosedur," katanya dihadapan sekitar 35 warga pendemo.

Masih menurut Setyo Edy, bahwa daerah tersebut termasuk cekungan air tanah (CAT) lintas provinsi. Data soal ini sudah dilakukan sejumlah analisis oleh Pemerintah Pusat, maka keluarlah izin untuk PPGJ keluar, tambahnya lagi.

Terkait PPGJ itu, Pemkab (ESDM) mengaku telah memfasilitasi dalam bentuk rekomendasi teknis, karena pemberian rekomendasi sudahdiatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 7 tahun 2004 tentang sumber daya air (SDA). ■ K9-Tj (Wawasan edisi 2/10 | Ms-infoblora)

Perajin Batik Blora Gelar Fashion Show Batik Blora On The Street

Peserta Batik Blora on the Street sedang melenggak-lenggok di Jl.Pemuda sebagai rute parade, Rabu sore (2/10). Sontak membuat warga yang lewat menghentikan kendaraannya untuk ikut menyaksikan. (foto : rs-infoblora)
BLORA. Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2013, kali ini Paguyuban Perajin Batik Jatiwangi Kabupaten Blora menggelar fashion show bertajuk Blora Batik on the Street yang digelar di Jalan Pemuda Kota Blora, Rabu sore (2/10).
Puluhan model cantik berjalan melenggak-lenggok sepanjang jalan dengan mengenakan kostum batik khas Blora yang telah didesign sedemikian rupa oleh para designer lokal Blora. Tak ayal membuat arus lalu lintas di jalan utama Kota Blora tersebut tersendat.
Banyak warga yang menyempatkan berhenti untuk sekedar menyaksikan gelaran yang baru pertama kali diadakan di Blora ini. Beberapa komunitas fotografer juga memanfaatkan moment ini untuk mendokumentasikan beberapa model yang ikut memamerkan batik dengan motif khas Blora.

“Ini baru pertama kali saya lihat ada di Blora mas, sungguh perkembangan yang bagus untuk batik Blora. Semoga kedepan batik Blora bisa semakin dikenal karena selama ini kebanyakan yang mengenakan batik khas Blora ini hanya anak sekolah dan pegawai saja,” kata Tio salah satu pengendara motor yang melintas di Jalan Pemuda.
Peserta Batik Blora on the Street foto bersama di depan Gedung Dekranasda
Batik  Blora on the Street mulai sekitar pukul 17.00 WIB dengan penampilan seni barongan tepat di pertigaan Alun-alun sebelah timur yang merupakan awal start fashion show. Penampilan pertama adalah kostum batik Blora dengan tema replika pohon jati karya designer Mbak Iik Embargo. Kemudian dilanjutkan puluhan muda mudi yang mengikuti dibelakangnya.

Sesampainya di depan Gedung Dekranasda Kab.Blora, peserta Batik Blora on the Street kumpul dan mempersilahkan para fotografer untuk mengambil gambar. Event ini juga diikuti Kakang Mbakyu Duta Wisata Kab.Blora yang beru terpilih Sabtu malam lalu, Kakang Irfana dan Mbakyu Annisa.

Selain untuk memperingati Hari Batik Nasional, diselenggrakannya event ini juga untuk mempromosikan potensi Batik Blora kepada masyarakat umum bahwa Kabupaten Blora punya batik sendiri yang tentunya dengan motif batik khas seperti motif bonggol jati, motif daun jati, motif sumur angguk, motif sate, motif barongan dll. Di Kabupaten Blora kerajinan batik telah berkembang baik, perajinnya pun menyebar mulai Kec.Kunduran sampai di Kec.Cepu ada. 
Meskipun batik baru berkembang di Blora sekitar 6 tahun, tapi sudah mampu berprestasi. Bulan lalu batik Blora mampu meraih juara empat (harapan satu) se Jawa Tengah dalam ajang Dekranasda Carnival yang digelar di Semarang. Ini bukti bahwa Blora punya potensi yang bisa dan patut dibanggakan. (rs-infoblora)